Teori probabilitas atau peluang merupakan teori dasar dalam pengambilan
keputusan yang memiliki sifat ketidakpastian.
- Pendekatan klasik
- Pendekatan empiris
- Pendekatan subyektif
PENDEKATAN KLASIK
Apabila suatu peristiwa (Event) E dapat terjadi sebanyak h dari sejumlah n kejadian yang mempunyai kemungkinan sama untuk terjadi maka
probabilitas peristiwa E ata P(E) dapat dirumuskan :
P(E) = h
n
misalnya:Bila sekeping koin
dilempar sekali, maka secara logika dikatakan bahwa masing-masing sisi
mempunyai peluang yang sama , yaitu 0,5 karena koin hanya terdiri atas dua sisi
masing-masing, dan masing-masing sisi mempunyai kesempatan yang sama untuk
muncul atau dicatat. P(A) = P(B) = 0,5
PENDEKATAN EMPIRIS
Perumusan
perhitungan berdasarkan pendekatan empiris adalah atas dasar pengertian
frekuensi relatif. Pendekatan ini dilakukan karena pendekatan perhitungan
klasik dipandang memiliki beberapa kelemahan. Dalam kenyataan , syarat yang
ditetapkan jarang dapat dipenuhi.
Suatu
peristiwa E mempunyai h kejadian dari
serangkaian n kejadian dalam suatu
percobaan, maka peluang E merupakan frekuensi relatif h/n , dinyatakan sebagai :
P
(E) = lim h
n
untuk n mendekati nilai tak terhingga.
PENDEKATAN SUBYEKTIF
Pada
pendekatan subyektif, beberapa orang dapat saja memiliki keyakinan yang berbeda
terhadap terjadinya suatu peristiwa, meskipun informasi yang diterima berkaitan
dengan peristiwa tersebut adalah sama. Hal tersebut disebabkan karena setiap
orang berpikir dam mempunyai keyakinan yang berbeda terhadap suatu masalah yang
sama.
Dari pengertian-pengertian
tersebut, dapat disusun suatu pengertian umum mengenai probabilitas, yaitu
sebagai berikut :
Probabilitas adalah suatu indeks
atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat terjadinya suatu kejadian
yang bersifat random (acak)
Oleh karena probabilitas
merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas memiliki batas-batas yaitu
mulai dari 0 sampai dengan 1 0 ≤ P
(E) ≤ 1
Artinya :
Jika P= 0 disebut probabilitas kemustahilan artinya kejadian atau
peristiwa tersebut tidak akan terjadi
Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian , artinya kejadian atau
peristiwa tersebut pasti terjadi
Jika 0< P< 1, disebut probabilitas kemungkinan , artinya kejadian
atas peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat terjadi.
Jika kemungkinan terjadinya peristiwa E disebut P (E) maka besarnya probabilitas
bahwa peristiwa E tidak terjadi adalah :
P (E) = 1 – P
(E)
PROBABILITAS BEBERAPA PERISTIWA
Peristiwa saling lepas
(mutually exclusive)
Dua peritiwa merupakan peristiwa
yang Mutually Eclusive jika terjadinya peristiwa yang satu menyebabkan tidak
terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa tersebut tidak dapat terjadi pada
saat yang bersamaan, peristiwa saling asing.
Jika peristiwa A danb B saling lepas, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah :
P ( A U B) = P (A) + P (B)
Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peristiwa-peristiwanya adalah :
A = peristiwa mata dadu 2 muncul
B = mata dadu lebih dari 4 muncul
Tentukan probabilitasnya dari kejadian P (A U B) :
P (A) = 1 dan P (B) = 2
6 6
P ( A U B ) = 1 + 2 = 3
6
6 6
Peristiwa Non Ecxclusive (
tidak saling lepas)
Dua peristiwa dikatakan non exclusive , bila dua peristiwa tidak saling lepas atau
kedua peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi bersamaan
Dirumuskan sbb :
|
Contoh :
Setumpuk kartu bridge yang akan
diambil salah satu kartu. Berapa probabilitasnya adalam sekali pengambilan
tersebut akan diperoleh kartu Ace atau kartu Diamont ?
Dimisalkan : A = kartu Ace
D = kartu Diamont
Maka P(AUD) = P(A) + P(D) – P(A∩D)
= 4 + 13 - 1
52
52 52
= 16
52
Jika terdapat 3 peristiwa
dirumuskan sebagai berikut :
P (AUBUC) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A∩B)-
P(A∩C) - P(B∩C) + P(A∩B∩C)
Peristiwa Independent (Bebas)
Peristiwa terjadi atau tidak
terjadi tidak mempengaruhi dan tidak dipengaruhi peristiwa lainnya.
Apabila A dab B dua peristiwa
yang Independent, maka probabilitas bahwa keduanya akan terjadi bersama-sama
dirumuskan sebagai berikut :
|
Contoh :
Dari 100 barang yang diperiksa terdapat 30 barang rusak. Berapa
probabilitasnya dalam :
- tiga kali pengambilan terdapat rusak 1
- empat kali pengambilan terdapat bagus 1
jawab :
dimisalkan A = bagus
B = rusak
Maka P(A) = 0,70
P(B) = 0,30
a. K3 = 3
1
= P(A ∩A∩B)
U P(A ∩B∩A)
P(B ∩A∩A)
=
0,70 x 0,70 x 0,30 atau 0,70 x
0,30 x 0,70 atau 0,30 x 0,70 x 0,70
= 0,147 + 0,147 + 0,147 = 0,441
Peristiwa dependent ( Bersyarat)
Terjadi jika peristiwa yang satu mempengaruhi/merupakan
syarat terjadinya peristiwa yang lain.
Probabilitas bahwa B akan terjadi
bila diketahui bahwa A telah terjadi ditulis sbb :
P( B/A)
Dengan demikian probabilitas
bahwa A dan B akan terjadi dirumuskan sbb :
P(A∩B)
= P(A) x P(B/A)
Sedang probabilitas A akan
terjadi jika diketahui bahwa B telah terjadi ditulid sbb :
P (A/B)
Maka probabilitas B dan A akan
terjadi dirumuskan sbb :
|
Contoh :
Dua buah tas berisi sejumlah
bola. Tas peertama berisi 4 bola putih dan 2 bola hitam. Tas kedua berisi 3
bola putih dan 5 bola hitam. Jika sebuah bola diambil dari masing-masing tas
tersebut, hitunglah probabilitasnya bahwa :
- Keduanya bola putih
- Keduanya bola hitam
- Satu bola putih dan satu bola hitam
Jawab
Misalnya A1
menunjukkan peristiwa terambilnya bola putih dari tas pertama dan A2
menunjukkan peristiwa terambilnya bola putih di tas kedua, maka :
P(A1 ∩A2) = P(A1)
x P(A2/A1) = 4/6 X 3/8 = 1/4
Misalnya A1 menunjukkan peristiwa
tidak terambilnya bola putih dari tas pertama (berarti terambilnya bola hitam)
dan A2 menunjukkan peristiwa tidak terambilny7a bola putih dari tas kedua
(berarti terambilnya bola hitam) maka :
P(A1∩A2) = P(A1)
x P(A2/A1) = 2/6
x 5/8 = 10/48 = 5/24
Probabilitas yang dimaksud adalah
:
P(A1∩B2) U P(B1∩A2)
Harapan Matematis
Jika P1, P2…..Pk merupakan
probabilitas terjadinya peristiwa maka E1, E2 …….Ek dan andaikan V1, V2…….Vk
adalah nilai yang diperoleh jika masing-masing peristiwa diatas terjadi, maka
harapan matematis untuk memperoleh sejumlah nilai adalah :
E(V) = P1 V1 + P2V2 + ………Pk Vk
Contoh :
Dalam suatu permainan berhadiah,
pihak penyelenggara akan membayar Rp. 180.000,- apabila pemain mendapat kartu
Ace, dan akan membayar Rp. 100.000,- apabila mendapoatkan kartu King dari
setumpuk kartu bridge yang berisi 52 kartu. Bila tidak mendapatkan kartu ace
dan kartu King pemain harus membayar Rp. 45.000,- . berapa harapan matematis
pemain tersebut ?
Jawab
E (V) = Rp.
180.000 ( 4/52) + 100.000 (4/52) – 45.000 (44/52)
=
Rp. 16.538,46 = Rp.
16.500,-
0 komentar:
Posting Komentar